This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 28 Oktober 2012

langkah - langkah Instalasi Windows XP menggunakan DVD



Windows XP adalah suatu sistem pengoperasian (operating system) yang paling populer walaupun telah hadir windows vista, windows 7, tetapi banyak dari mereka beralih ke windows xp dikarenakan banyak hal seperti windows vista yang pengoperasiannya terlalu berat. dan juga mayoritas penggunanya yang masih rata-rata memakai windows xp.
Selain itu windows xp menawarkan kemudahan dalam pemakaiannya. dan juga digunakan sebagai standarisasi pembelajaran yang di pakai oleh sekolahan-sekolahan bahkan hingga perguruan tinggi pada umumnya.

Mungkin sebagian orang banyak yang sudah mengerti bagaimana cara instal windows xp. tetapi disini mendedikasikan bagi mereka yang belum mengerti proses dan cara installnya.

Dalam melakukan Instalasi windows xp diperlukan ketelitian dan kesabaran dalam prosesnya karena memerlukan waktu yang lumayan cukup lama.

Sebelum proses instalasi perlu kita ketahui beberapa jenis windows xp yang sering digunakan diantaranya windows xp professional, Home Edition, Media Center Edition, Tablet PC Edition, Starter Edition, Professional x64 Edition, Professional 64-bit Edition For Itanium.

Windows Xp juga mempunyai beberapa jenis windows xp sp (service pack) 1, windows xp sp2 hingga windows xp sp 3.

Di bawah ini adalah langkah-langkah yang mudah dan lengkap dalam proses instalasi windows xp :

1.
Siapkan CD WINDOWS XP

2.
Siapkan CD DRIVER MOTHERBOARD

3.
Atur bios terlebih dahulu agar prioritas bootingnya dimulai dari CD(DVD)-ROM, caranya:

a.
Masuk ke BIOS dengan menekan tombol Del, atau F1, atau juga F2.
Pilih menu Advanced Settings, kemudian carilah ‘Boot Priority’ atau yang sejenis.

b.
ubah pengaturanya, agar CDROM jadi urutan yang pertama kemungkinan pilihan ini ada 2 jenis

* menu ‘First boot priority’, ‘Second boot priority’ dll: Aturlah ‘First boot priority’ ke ‘CDROM’ dengan menekan tombol PgDn/Pgup (Page Down/Up) atau +/-.
Atur juga ‘Second boot priority’nya ke HDD0/HDD1.
* Jika menunya ‘Boot priority’: atur ke ‘CDROM, C, A’ atau ‘CDROM, A,

C.
dengan menekan tombol PgDn/Up.

Tidak perlu di utak-atik biosnya. biarkan saja bios diload masukin CD WINDOWSnya, lalu Restart komputer, trus tekan-tekan F8 atau F10 atau F11 (boleh dicoba satu-satu karena berbeda pada sebagian komputer) nanti bakal muncul opsi boot selection. pilih aja yg ada tulisan cd-nya. kemudia enter.
selesai......

4.
Tunggu beberapa saat sampai muncul tulisan "press any key to boot from CD" seperti tampilan Seperti gambar di bawah ini :



5. Tekan ENTER atau sembarang tombol, lalu proses instalasi akan mengecek hardware komputer anda, kemudian akan muncul tulisan "windows setup" seperti gambar dibawah ini :



6. lalu file-file di dalam cd akan di load ke dalam komputer, kemudian akan muncul tampilan "welcome to setup" seperti gambar dibawah ini :



7. Tekan "ENTER" untuk menginstal windows xp, "R" untuk repair system windows yang sebelumnya pernah terinstal, "F3" untuk keluar dari proses instalasi, lalu akan muncul (End User Licese Aggrement) seperti gambar di bawah ini :



8. Tekan "F8" kemudian proses instalasi akan mencari dan membaca partisi hardisk anda, kemudian akan muncul semua partisi hardisk anda, seperti gambar di bawah ini :



9. Tekan "ENTER" untuk langsung menginstal windows, "C" untuk membuat partisi hardisk anda, kapasitas partisi sesuai dengan kebutuhan anda, dalam satuan MB, selanjutnya jika anda membuat partisi dengan menekan tombol "C", maka akan muncul gambar seperti di bawah ini :



10. Kemudian tuliskan kapasitas partisi yang ingin anda buat, seperti terlihat pada gambar diatas, sebagai contoh, misalkan kapasitas hardisk anda 40 GB, lalu anda ingin membagi dua, maka tuliskan 20000, jangan 20, karna partisi satuannya MB, tentunya anda sudah mengerti karena 1GB = 1000 MB

11.
Kemudian tekan "ENTER" maka akan muncul gambar seperti dibawah ini :



12. kemudian pilih "format the partition using the NTFS file system (Quick)" atau "format the partition using the NTFS file system (Quick)" lalu tekan "ENTER" maka akan muncul layar sepert gambar di bawah ini



13. Kemudian arahkan pointer pada posisi "unpartitioned space", lalu tekan "C" maka akan muncul gambar seperti gambar sebelumnya, dalam hal ini layar yang akan muncul seperti gambar sebelumnya menunjukan sisa partisi yang telah anda bagi, jika anda cuma membagi 2 partisi saja maka langsung tekan "ENTER" tapi jika anda ingin mempartisi lagi sisa hardisknya maka tinggal di bagi lagi saja, seperti langkah-langkah sebelumnya..

Setelah selesai partisi ketika anda menekan "ENTER" seperti yang di jelaskan di atas, maka akan muncul gambar sperti gambar diatas, setelah itu arahkan poiter di posisi C: partition1 [New Raw], tapi biasanya sudah berada di posisi tersebut, maka anda tinggal menekan "ENTER" saja untuk proses instalasi windows, kemudian akan muncul proses format seperti gambar di bawah ini :



14. Setelah selesai format, kemudian windows akan menyalin file untuk proses instalasi, seperti gambar di bawah ini :



15. Setelah proses penyalinan selesai, secara otomatis komputer akan melakukan restart seperti gambar di bawah ini, dalam hal ini untuk mempercepat proses restart, anda bisa langsung menekan "ENTER"



16. Setelah itu akan muncul loading windows seperti gambar di bawah ini :



17. selanjutnya proses instalasi windows di mulai 1..2..3...GOoooo muncul layar seperti gambar di bawah ini :



18. Selanjutnya tinggal menunggu, setelah loading selesai selanjutnya akan muncul layar seperti gambar di bawah ini :



19. Langsung klik "NEXT" saja lalu mucul lagi bos layar seperti gambar di bawah ini :



20. Isi nama dan organisasinya, terserah anda... lalu tekan "NEXT" kemudian akan muncul layar seperti gambar di bawah ini :



21. Masukan serial numbernya, jangan sampai salah ya.. kemudian tekan "Next" selanjutnya akan muncul layar administrator, lalu diisi dengan nama terserah untuk komputer anda,..
Jika ingin memakai password tinggal diisi juga passwordnya,.
lalu tekan "Next" maka muncul layar Date and Time Setting seperti gambar di bawah ini :



22. Masukkan settingan jam dan tanggal, tentukan juga time zone anda, untuk jakarta : pilih GMT+7 Klik "Next" Setelah itu proses instalasi windows dilanjutkan, seperti gambar di bawah ini :



23. Silahkan Menunggu (diperlukan waktu lumayan lama),.... hingga muncul layar seperti gambar di bawah ini :



24. Selanjutnya akan muncul layar work group or computer Domain,seperti gambar di bawah ini



25. jika komputer anda terhubung dengan sebuah domain, maka isikan nama domainnya, tapi jika komputer anda stand alone, maka pilih radio button yang paling atas, lalu tekan "Next"

26. Selanjutnya akan muncul display setting, seperti gambar di bawah ini, lalu klik "OK"



27. Kemudian windows akan mendeteksi tampilan optimal dari PC anda, seperti terlihat pada gambar di bawah ini, kemudian Klik "OK" lagi.



28. Proses instalasi hampir selesai..... selanjutnya akan muncul loading jendela windows seperti gambar di bawah ini :



29. Selanjutnya anda akan dibawa masuk ke dalam windows untuk pertama kalinya seperti terlihat pada gambar di bawah ini, tekan "Next" untuk melanjutkan



30. Selanjutnya akan muncul layar "Help Protect Your PC", seperti gambar di bawah ini, kemudian pilih "Not Right Now" lalu tekan "Next"



31. Kemudian komputer akan mengecek koneksi ke internet, seprti terlihat pada gambar di bawah ini, pilih "Yes" lalu tekan "Next"



32. Kemudian akan muncul pilihan aktivasi windows, seperti gambar di bawah ini, lalu tekan "Next"



33. Setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini yang menunjukan pilihan untuk menambah pengguna komputer, Anda bisa memasukkan beberapa pengguna yang akan mengakses komputer Anda, Namun satu akun pun sudah cukup, atau Anda menginstal komputer untuk dipakai bergantian, cukup masukkan satu user kemudian klik "Next"

34. Proses instalasi windows selesai, kemudian akan muncul layar seperti gambar di bawah ini, klik "finish", maka proses instalasi selesai.....



35. Selesailah sudah semua.... dan akan muncul tulisan "welcome" kemudian perlahan masuk ke windowsnya seperti telihat pada gambar di bawah ini :




36. Kemudian tinggal menginstal CD Driver Motherboad, dan perangkat pendukung lainnya....

Demikianlah langkah-langkah dan panduan cara install windows xp lengkap... terima kasih ... TECHNOLOGI'S BLOG...

Spesifikasi Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk.
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Local Area Network
Skema Local Area Network.
Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang secara geografis masih terhitung dekat seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini LAN biasanya berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b atau biasa disebut Wi-fi juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.
Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.
Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut
1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi
Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.
Internet
Secara harafiah, internet (kependekan daripada perkataan ‘inter-network’) ialah rangkaian komputer yang berhubung menerusi beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Kemunculan Internet
Rangkaian pusat yang membentuk Internet diawali pada tahun 1969 sebagai ARPANET, yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET termasuk kaedah rangkaian tanpa-pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching).Pada 01 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal hari ini.Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menyambungkan kebanyakan pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada. (IYAN)
Internet pada saat ini
Intenet dijaga oleh perjanjian bi- atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board – IAB). Protokol-protokol internet yang sering digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL.
Beberapa layanan populer di internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat_elektronik, Usenet, Newsgroup, perkongsian file (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat_elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui internet dimungkinkan untuk berkonikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog, Yahoo! Messenger, MSN Messenger dan Windows Live Messenger.
Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem Tertutup(?)(Proprietary System), adalah seperti IRC, ICQ, AIM, CDDB, dan Gnutella.
Budaya Internet
Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran (decentralization) informasi dan data secara ekstrim.
Perkembangan Internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Transaksi melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce.
Terkait dengan pemerintahan, Internet juga memicu tumbuhnya transparansi pelaksanaan pemerintahan melalui e-government.
Tata tertib Internet
Sama seperti halnya sebuah komunitas, Internet juga mempunyai tata tertib tertentu, yang dikenal dengan nama Nettiquette.
Isu moral dan undang-undang
Terdapat kebimbangan masyarakat tentang Internet yang berpuncak pada beberapa bahan kontroversi di dalamnya. Pelanggaran hak cipta, pornografi, pencurian identitas, dan ucapan benci(?)(Hate speech), adalah biasa dan sulit dijaga.
Kematian juga telah disalahkan kepada Internet oleh sebagian orang. Brandon Vedas meninggal dunia akibat pemakaian narkotik yang melampaui batas dengan teman-teman chatting IRCnya memberi semangat. Shawn Woolley bunuh diri karena ketagihan dengan permainan online, Everquest. Brandes ditikam bunuh, dan dimakan oleh Armin Meiwes setelah menjawab iklan dalam internet.
Akses Internet
Negara dengan akses internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses jalurlebar – Broadband), dan Swedia. Terdapat dua bentuk akses internet yang umum, yaitu dial-up, dan jalurlebar.
Penggunaan Internet di tempat umum
Internet juga semakin banyak digunakan di tempat umum. Beberapa tempat umum yang menyediakan layanan internet termasuk perpustakaan, dan internet cafe/warnet (juga disebut Cyber Cafe). Terdapat juga tempat awam yang menyediakan pusat akses internet, seperti Internet Kiosk, Public access Terminal, dan Telepon web.
Terdapat juga toko-toko yang menyediakan akses wi-fi, seperti Wifi-cafe. Pengguna hanya perlu membawa laptop (notebook), atau PDA, yang mempunyai kemampuan wifi untuk mendapatkan akses internet.
Wi-Fi
Keseluruhan artikel atau bagian tertentu dari artikel ini perlu di-wikifisasi.
Wi-Fi (atau Wi-fi, WiFi, Wifi, wifi) merupakan kependekan dari “Wireless Fidelity”, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Local (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan access point (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Spesifikasi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
Channel 1 – 2,412 MHz;
Channel 2 – 2,417 MHz;
Channel 3 – 2,422 MHz;
Channel 4 – 2,427 MHz;
Channel 5 – 2,432 MHz;
Channel 6 – 2,437 MHz;
Channel 7 – 2,442 MHz;
Channel 8 – 2,447 MHz;
Channel 9 – 2,452 MHz;
Channel 10 – 2,457 MHz;
Channel 11 – 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan.
Teknologi Internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat –khususnya di kalangan komunitas Internet– menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut –yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan– dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).
Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing.
Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe –seperti Kafe Starbuck dan La Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Mister Bean Coffee di Cilandak Town Square– dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino panas.
Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).
Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai dari kamera digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003).
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi –baik 2,4 GHz maupun 5 GHz– yang menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan (Kompas, 5/2/2004).
Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem Internet nirkabel ini dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area itu menggunakan daya pancar yang seragam dan terbatas.
Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful interference bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat sistem telekomunikasi lainnya.
Bila interferensi tersebut berlanjut –karena penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna lainnya, maupun karenanya kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya– pada akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena juga digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and medical).
Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam S5.150 dari Radio Regulation.
Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM yang pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat ISM maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.
Rekomendasi yang sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas menetapkan persyaratan administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan keharusan pembatasan daya.
Menyadari keterbatasan dan dampak yang mungkin timbul dari penggunaan kedua jalur frekuensi nirkabel tersebut, berbagai negara lalu menetapkan regulasi yang membatasi daya pancar perangkat yang digunakan.
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan ?Kebebasan? karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café yang bertanda ?Wi-Fi Hot Spot?. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kecepatannya yang beberapa kali lebih cepat dari modem kabel yang tercepat. Jadi pemakai Wi-Fi tidak lagi harus berada di dalam ruang kantor untuk bekerja.
Tapi Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA – nya menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada kemasannya. Meskipun Wi-Fi hanya dapat diakses ditempat yang bertandakan ?Wi-Fi Hotspot?, jumlah tempat-tempat umum yang menawarkan ?Wi Fi Hotspot? meningkat secara drastis. Hal ini disebabkan karena dengan dijadikannya tempat mereka sebagai ?Wi-Fi Hotspot? berarti pelanggan mereka dapat mengakses internet yang artinya memberikan nilai tambah bagi para pelanggan. Layanan Wi-Fi yang ditawarkan oleh masing-masing ?Hots Spot? pun beragam, ada yang menawarkan akses secara gratis seperti halnya di executive lounge Bandara, ada yang mengharuskan pemakainya untuk menjadi pelanggan salah satu ISP yang menawarkan fasilitas Wi-Fi dan ada juga yang menawarkan kartu pra-bayar. Apapun pilihan Anda untuk cara mengakses Wi-Fi, yang terpenting adalah dengan adanya Wi-Fi, Anda dapat bekerja dimana saja dan kapan saja hingga Anda tidak perlu harus selalu terkurung di ruang kerja Anda untuk menyelesaikan setiap pekerjaan..


Sekian informasi dari saya ... semoga bermanfaat ... TECHNOLOGI'S BLOG

File System



File System

      File System adalah metode untuk menyimpan dan mengatur file-file dan data yang tersimpan di dalamnya untuk membuatnya mudah ditemukan dan diakses. File System dapat menggunakan media penyimpan data seperti HardDisk atau CD Rom. File System juga dapat melibatkan perawatan lokasi fisik file, juga memberikan akses ke data pada file server dengan berlaku sebagai klien untuk protokol jaringan (mis. NFS atau SMB klien), atau dapat juga berlaku sebagai file system virtual dan hanya ada sebagai metode akses untuk data virtual.
Lebih umum lagi, file system merupakan database khusus untuk penyimpanan,
pengelolaan, manipulasi dan pengambilan data.
1. Aspek-aspek file system
        Kebanyakan file System menggunakan media penyimpan mendasar yang menawarkan akses ke suatu array dengan blok ukuran tertentu yang dinamakan sector, umumnya dengan ukuran pangkat 2 (512 bytes atau 1,2, atau 4 KiB). Software File System bertugas menata sektor-sektor tersebut menjadi file dan direktori, serta mengatur sektor mana milik file mana dan sektor mana yang belum terpakai. Kebanyakan file system mengalamatkan data dalam unit dengan ukuran tertentu yang disebut cluster atau blok yang mengandung sejumlah disk sector (biasanya antara 1-64). Cluster atau blok ini adalah space disk terkecil yang dapat dialokasikan untuk menyimpan file.
Bagimanapun, file system bisa jadi tidak perlu menggunakan media penyimpan sama sekali. File System dapat dipakai untuk menata dan mewakili akses ke setiap data, apakah data itu disimpan atau dibuat secara dinamis.

1.1 Nama File
        Tidak peduli apakah file System memiliki media penyimpan atau tidak, file system umumnya memiliki direktori yang menyesuaikan antara nama file dan file, biasanya dengan menghubungkan nama file dan suatu index dalam file.

1.2 Metadata
        Informasi lain yang disimpan biasanya berhubungan dengan tiap file yang ada dalam file system. Panjang data yang dikandung dalam sebuah file dapat disimpan sebagai nomor blok yang disediakan untuk file atau sebagai hitungan byte.Waktu di mana file terakhir kali dimodifikasi dapat disimpan sebagai timestamp dari file. Beberapa file system juga menyimpan waktu pembuatan file, waktu terakhir kali diakses, dan waktu di mana meta data dari file diubah. Informasi lain termasuk juga tipe media file (blok, karakter, soket, subdirektori), User-ID pemilik dan Group-ID, serta setting access permission-nya (read only, executeble, dll).
Atribut sebarang dapat dilekatkan pada file system tingkat lanjut, seperti XFS, ext2/ext3, beberapa versi UFS dan HFS+ menggunakan atribut file diperluas. Fitur ini diterapkan pada kernel Linux, FreeBSD dan MacOS X, serta membolehkan metadata untuk dihubungkan dengan file pada level file system. Misalnya info tentang pembuat dokumen, pengkodean karakter dari dokumen plain-text, atau checksum.

1.3 File system hirarkis
        File System hirarkis merupakan minat riset awal dari Dennis Ritchie. Implementasi sebelumnya terbatas pada beberapa level, terutama IBM, bahkan pada database awal mereka seperti IMS. Setelah suksesnya Unix, Ritchie memperluas konsep file system ini ke dalam setiap objek dalam pengembangan Sistem Operasi berikutnya yang dikembangkannya, seperti Plan 9 dan Inferno.

1.4 Fasilitas
       File System tradisional menawarkan fasilitas untuk membuat, memindah dan menghapus file dan direktrori. File System tradisional masih kekurangan fasilitas untuk membuat link tambahan ke direktrori, merubah link parent, dan membuat link bidireksional ke file. File system tradisional juga menawarkan fasilitas untuk memotong, menambah catatan, membuat, memindah, menghapus dan modifikasi file di tempat. Mereka tidak menawarkan fasilitas untuk menambah di awal atau untuk meghapus dari bagian awal file, membiarkan penyisipan tunggal sembarang ke file atau penghapusan dari file. Operasi yang disediakan sangat asimetris dan kekurangan manfaat dalam konteks yang tidak diharapkan. Misalnya, pipe interproses dalam Unix harus dilakukan di luar file system karena konspe pipe tidak menawarkan pemotongan dari awal file.

1.5 Keamanan akses
      Akses aman ke dalam operasi file system dasar dapat didasarkan pada skema Access
Control List atau Capability. Hasil riset menunjukkan bahwa ACL sulit mengamankan secara
patut. File System komersial masih menggunakan Access Control List.

2. Tipe-tipe File System
      Tipe-tipe File System dapat diklasifikaskan ke dalam disk file system, file system jaringan dan file system untuk tujuan khusus.

2.1 File system Disk
       Sebuah file system disk adalah file system yang didesain untuk menyimpan data pada sebuah media penyimpan data, umumnya disk drive baik yang langsung atau tidak langsung terhubung ke komputer. Contoh File System Disk misalnya FAT (FAT 12, FAT 16, FAT 320), NTFS, HFS, HFS+, ext2, ext3, ISO 9660, ODS-5 dan UDF. Beberapa File System Disk ada yang termasuk file system journaling atau file system versioning.

2.2 File System Flash
       Sebuah file system Flash adalah file system yang didesain untuk menyimpan data pada media flash memory. Hal ini menjadi lazim ketika jumlah perangkat mobile semakin banyak dan kapasitas memory flash yang semakin besar. Block device layer dapat mensimulasikan sebuah disk drive agar file system disk dapat digunakan pada flash memory, tapi hal ini kurang optimal untuk beberapa alasan „h Menghapus blok. Blok Flash memory harus dihapus sebelum dapat ditulis. Waktu yang dibutuhkan untuk menghapus sebuah blok bisa jadi signifikan, dan hal ini juga bermanfaat untuk menghapus blok yang tidak dipakai saat media dalam keadaan idle. „h Random Access. file system Disk ditingkatkan untuk mencegah pencarian disk, Flash memory tidak membebankan proses pencarian sama sekali „h Level pemakaian: media memori flash cenderung mudah rusak ketika satu blok tunggal di-overwrite secara berulang; file system flash didesian untuk me-write
secara merata.

2.3 File System Database
        Konsep baru untuk manajemen file adalah konsep file system berbasis database. Sebagai perbaikan bagi Manajemen terstruktur hirarkis, file diidentifikasi oleh karakteristiknya, seperti tipe file, topik, pembuat atau metadata yang sama.

2.4 File System Transaksional
        Setiap operasi disk dapat melibatkan perubahan ke sejumlah file dan struktur disk yang berbeda. Dalam banyak kasus, perubahan ini berhubungan. Hali in iberarti bahwa operasi ini dieksekusi pada waktu yang sama. Ambil contoh ketika sebuah Bank mengirimkan uang ke Bank lain secara elektronik. Komputer Bank akan ¡¥mengirim¡¦ perintah transfer ke Bank lain dan meng-update record-nya untuk menunjukkan bahwa telah terjadi transaksi. Jika untuk beberapa alasan terjadi crash antar komputer sebelum komputer berhasil mengupdate record-nya sendiri, maka tidak akan ada tidak akan ada record transfer tapi Bank akan kehilangan uangnya. Pemrosesan transaksi memperkenalkan jaminan bahwa pada tiap point ketika transaksi berlangsung, sebuah transaksi dapat disudahi secara tuntas atau diulang sepenuhnya. Hal ini berarti jika terjadi crash atau kegagalan power, setelah recovery, kondisi yang disimpan akan tetap. File System journaling adalah salah satu teknik yang digunakan untuk mengenalkan konsistensi level-transaksi ke dalam struktur file system.

2.5 File System Jaringan
         File System Network adalah file system yang bertindak sebagai klien untuk protokol akses file jarak jauh, memberikan akses ke file pada sebuah server. Contoh dari File system network ini adalah klien protokol NFS, AFS, SMB, dan klien FTP dan WebDAV.

2.6 File System untuk Tujuan khusus         File System untuk tujuan khusus adalah file system yang tidak termasuk disk file system atau file system Jaringan. Termasuk dalam kategori ini adalah sistem di mana file ditata secara dinamis oleh software, ditujukan untuk tujuan tertentu seperti untuk komunikasi antar proses komputer atau space file sementara. File system untuk tujuan khusus sangat banyak dipakai oleh OS yang berpusat pada file seperti UNIX. Contoh file system ini adalah file system procfs (/proc) yang dipakai oleh beberapa varian Unix, yang memberikan akses ke informasi mengenai proses dan fitur-fitur dari OS.
2.7 File System Journaling
         File system journaling adalah file system yang mencatat perubahan ke dalam jurnal (biasanya berupa log sirkuolar dalam area tertentu) sebelum melakukan perubahan ke file system. File system seperti ini memiliki kemungkinan yang lebih kecil mengalami kerusakan saat terjadi power failure atau system crash. Meng-update file system untuk menunjukkan perubahan ke file dan direktori biasanya membutuhkan banyak operasi write yang terpisah. Sebagai contoh, operasi delete dalam
file system Sistem Unix melibatkan dua proses:
1. menghilangkan entri direktori
2. menandai inode dan space file sebagai space yang kosong
Jika terjadi crash antara proses 1 dan 2, akan akan inode yang rusak. Di sisi lain, jika hanya proses 2 yang dijalankan pertama kali sebelum crash maka file yang belum dihapus akan ditandai sebagai kosong dan mungkin akan ditumpuk dengan file lain. Dalam file system non-journaling, mencari dan memperbaiki kerusakan ini akam membutuhkan penelusuran menyeluruh pada struktur datanya. Hal ini akan memakan waktu lama jika file system tersebut besar dan jika bandwidth I/O kecil. File system journaling menjaga jurnal perubahan yang akan dibuat, setiap waktu. Ketika terjadi crash, pemulihan dapat dilakukan dengan simple dengan mengulang perubahan dari jurnal ini hingga file system kembali konsisten.

3. Beberapa File system yang pernah dikembangkan
         Berikut ini adalah beberapa file system yang terkenal yang pernah dikembangkan. File system-file system berikut terutama dikembangkan untuk Sistem Operasi Windows dan Unix atau Linux. Namun, ada juga file system yang dapat berjalan baik di Linux maupun di Windows.

3.1 FAT

         FAT merupakan File System yang digunakan dalam Sistem Operasi Windows. Nama FAT berasal dari penggunaan tabel yang memusatkan informasi tentang area mana milik file yang kosong atau mungkin tidak dipakai, dan di mana setiap file yang disimpan dalam disk. Untuk membatasi ukuran tabel, space disk dialokasikan ke file dalam grup-grup sektor hardware yang bersebelahan, disebut cluster. Ketika disk drive berkembang, jumlah maksimum cluster pun meningkat dan begitu juga jumlah bit yang mengidentifikasikan bahwa cluster telah berkembang. Versi pengembangan dari format file system FAT dinamai sesuai dengan jumlah bit tabel elemennya, yaitu: FAT12, FAT16 dan FAT32.

3.2 NTFS
          NTFS merupakan file system standar untukWindows NT termasuk windows 200, XP, Server 2003, Windows Server 2008 dan Wondows Vista. NTFS menggantikan file system FAT sebagai file system yang dipakai untuk Sistem Operasi Windows. Versi rilis NTFS ada beberapa, sebagai berikut:
„h v1.0 with NT 3.1, dirilis pertengahan-1993
„h v1.1 with NT 3.5 dirilis 1994
„h v1.2 (pertengahan -1995) and NT 4 (pertengahan -1996)
„h v3.0 dariWindows 2000
„h v3.1 dariWindows XP (2001), Windows Server 2003 (2003), Windows Vista
(pertengahan -2005) dan Windows Server 2008
Dalam NTFS, semua file data ¡V nama file, tangal pembuatan, ijin akses dan isi ¡V disimpan dalam metadata dalam Master File Table (MFT). NTFS mengijinkan setiap urutan 16-bit nilai utuk encoding nama (nama file, nama stream, nama index, dll) Master File table mengandung metadata tentang setiap file, direktori dan metafile dalam suatu volume dengan partisi NTFS. Metadata itu termasuk nama filem lokasim ukuran dan ijinnya. Strukturnya mendukung algoritma yang memperkecil disk fragmentation.

3.3 ext2
         Ext2 atau second extended file system adalah file system untuk kernel Linux. Meskipun bukan termasuk file system journaling, tapi penerusnya yaitu ext3 menyediakan fitur journaling dan hampir sepenuhnya kompatibel dengan ext2.File system pertama yang dipakai dalam Sistem Operasi Linux adalah Minix FS yang hampir bebas sepenuhnya dari bug, namun menggunakan offset 16-bit dan ukuran maksimum hanya 64 MB. Nama file juga terbatas hanya 14 karakter. Untuk mengatasi hal ini, dibuatlah file system baru yang dimulai dengan penambahan layer file system virtual pada kernel
Linux. File system ext dirilis pada April 1992 sebagai file system pertama yang menggunakan VFS API dan dimasukkan dalam Linux 0.96c. File system ext menyelesaikan dua masalah utama dalam Minix FS (ukuran partisi max dan panjang nama file), dan membolehkan partisi hingga 2GB dan nama file hingga 255 karakter. Namun masih ada masalah: belum ada dukungan untuk akses terpisah, modifikasi inode dan timestamp modifikasi data. Ext2 didesain dengan tujuan bahwa file system ini akan dapat dikembangakan lagi, dengan sisa space yang masih banyak pada struktur datanya untuk dipakai dalam versi mendatang. Fitur seperti POSIX ACL dan atribut diperluas diimplementasikan pertama kali pada ext2 karena mudah diperluas dan internalnya sangat dimengerti. Dalam Kernel Linux hingga 2.6, batasan dalam driver blok berarti bahwa file system ext2 memiliki ukuran file maksimum 2 TiB. Kernel Linux yang lebi baru membolehkan ukuran file yang lebih besar, namun sistem 32-bit hanya membatasi hingga ukuran file 2 TiB. Ext2 masih direkomendasikan sebagai file system journaling pada Flash Drive USB bootable dan media solid-state lainnya. Ext2 melakukan operasi write yang lebih sedikit dibading ext3 karena ext2 tidak perlu melakukan write ke journal. Faktor utama yang mempengaruhi usia flash Drive adalah siklus hapus, dan juga siklus write, hal inilah yang menyebabkan pemakaian ext2 membuat usia media flash drive lebih panjang.
Space dalam ext2 dibagi dalam blok-blok dan ditata dalam grup-grup blok, sama dnegan grup silinder dalam File System Unix. Hal ini dilakukan untuk mengurangi fragmentasi external dan mengurangi pencarian disk saat me-read data yang besar. Tiap grup blok berisi superblok, bitmap grup blok, bitmap inode diikuti oleh data blok aktual. Superblok mengandung informasi penting yang krusial untuk proses booting Sistem Operasi, namun copy back up juga dibuat pada setiap grup blok dari tiap blok dalam fiel system. Hanya copy pertama yang ada pada blok pertama file system yang dipakai dalam proses booting.
Deskriptor blok menyimpan nilai bitmap blok, bitmap inode dan table inode awal untuk tiap grup blok yang nantinya semuanya akan disimpan dalam tabel grup deskriptor.

3.4 ext3
         Ext3 atau third extended file system adalah file system journaling yang umum digunakan dalam Sistem Operasi Linux. Ext3 merupakan pengembangan versi journaling dari file system ext2 yang hampir kompatibel secara keseluruhan dengan ext2. Adanya fitur journaling inilah yang membuatnya lebih dibanding ext2 yang membuatnya lebih reliable dan menghilagkan keperluan untuk mengecek file system setelah shutdown yang tidak semestinya.Meskipun kecepatannya tidak lebih baik daripada file system Linux lainnya seperti JFS, ReiserFS dan XFS, tapi ext3 memiliki manfaat yang signifikan yaitu membolehkan upgrade di tempat dari file system ext2 tanpa harus mem-back up dan me-restore data yang berarti mengurangi konsumsi daya CPU. Ext3 juga diangap lebih aman dibanding file system Linux lainnya karena kederhanaannya dan juga uji cobanya yang luas. File system ext3 menambahkan fitur-fitur ini dibanding pendahulunya:
- File system journaling
- Penambahan file system secara online
- Indeks htree untuk direktori yang lebih luas
Tanpa ini, file system ext3 akan sama saja dengan ext2.
Ada 3 level journaling yang tersedia dalam implementasi ext3 pada Sistem Linux:
Journal (resiko terendah)
Metadata dan isi file disimpan dalam jurnal sebelum dikerjakan ke file system utama.
Ordered (resiko menengah)
Hanya metadata yang disimpan dalam jurnal, isi file tidak disimpan tapi dijamin bahwa bahwa isi file disimpan ke disk sebelum metadata yang bersesuaian ditandai untuk dicommit dalam jurnal.
Writeback (resiko tertinggi)
Hanya metadata yang disimpan dalam jurnal, isi file tidak. Isi file mungkin di-write sebelum atau sesudah jurnal di-update. Akibatnya, file dimodifikasi tepat sebelum crash dapat terjadi.

4. File system and Sistem Operasi
       Hampir semua OS juga menyediakan file system, karena file system adalah bagian integral dari semua OS. Tugas nyata dari OS microcomputer generasi awal hanyalah berupa manajemen file. Beberapa OS masa kini memiliki komponen terpisah untuk menangani file system yang dulunya disebut Disk Operating System (DOS) ini. Dalam beberapa mikrokomputer, DOS diload secara terpisah dari bagian OS yang lain. Karena itulah, diperlukan interface antara user dan file system yang disediakan oleh software dalam Sistem Operasi. Interface ini dapat berupa textual seprti Unix Shell atau grafis seperti file browser. Jika berupa grafis, seringkali digunakan metafora seperti folder, isi dokumen, file dan direktori folder.

4.1 File system flat
        Dalam sebuah file system flat, tidak ada subdirektori – semua file disimpan pada level media yang sama (root), misal hard disk, floppy disk, dll. Sistem ini menjadi tidak efisien ketika jumlah file bertambah banyak, dan karenanya sulit bagi user untuk mengorganisir data ke dalam grup-grup.

4.2 File system dalam platform Sistem Operasi Unix-like
         Sistem Operasi Unix-like membuat file system virtual, yang membuat semua file pada semua media tampak berada pada susatu hirarki tunggal. Hal ini berarti, dalam sistem tersebut, ada satu direktori /root, dan setiap file yang ada pada sistem diletakkan di bawah direktori tersebut.. Lebih jauh lagi, direktori /root tidak harus berada dalam suatu media fisik. Dirsktori tersebut bisa jadi tidak ada di Hard Drive bahkan mungkin tidak berada di komputer Anda. OS Unix-Like dapat menggunakan sumber daya dari jaringan sebagai direktori /root-nya. Sistem Unix-like memberikan nama kepada tiap media, tapi hal ini bukanlah cara bagaimana file dalam media tersebut diakses. Untuk mendapatkan akses ke file di media lain, Anda pertama kali harus memberitahu OS di direktori mana file tersebut akan tampil. Proses ini disebut dengan mounting sebuah file system. Sebagai contoh, untuk mengakses file pada CD-ROM, user harus memberitahu OS “ambil file system dari CD-ROM ini dan tampilkan pada direktori ini dan ini”. Direktori yang diberikan ke OS disebut sebagai mountpoint, yang bisa berupa, misalnya /media. Direktori /media ada pada kebanyakan Sistem Unix dan ditujukan khusus untuk dipakai sebagai mount point untuk media removable
seperti CD, DVD, dan floppy disk. Umumnya, hanya administrator atau pengguna root dapat melakukan aksi mounting file system ini. OS Unix-like seringkali sudah memiliki software dan tools yang menangani proses mounting dan menyediakan fungsi baru. Strategi ini disebut dengan “auto-mounting”, seperti yang tercermin dalam tujuannya.
1. Dalam banyak situasi, file system selain root diharuskan tersedia segera setelah OS telah boot. Karena itu, semua Sistem Unix-like menyediakan fasilitas untuk me-mount file system pada saat booting. Administrator menyebut file system ini
2. Dalam beberapa situasi, tidak perlu me-mount beberapa file system pada saat boot, meskipun mungkin dibutuhkan setelahnya. Ada
3. Media removable telah menjadi hal yang umm dengan platform mikrokomputer. Removable media ini mengijinkan program dan data untuk ditransfer antar mesin tanpa koneksi fisik. Misalnya USB flash drive, CD-RM, dan DVD. Hal ini menyebabkan dikembangkannya perangkat untuk mendeteksi keberadaan suatu medium dan ketersediaan mount-point serta me-mount media tersebut tanpa intervensi dari user.
4. Sistem Unix-like yang lebih maju juga telah mengenalkan konsep yang disebut supermounting. Contohnya, sebuah floppy disk yang telah di-supermount dapat dicopot secara fisik dari sistem. Dalam keadaan normal, disk harus sudah disinkronkan dan kemudian di-unmount sebelum dicopot. Sinkronisasi yang diperlukan sudah terjadi, disk yang berbeda dapat disisipkan ke dalam drive. Sistem secara otomatis mengetahui bahwa disk telah dirubah dan mengupdate isi mount point untuk mengindikasikan medium baru. Fungsi serupa ditemukan pada mesin Windows standar.
5. Inovasi serupa yang dipilih oleh beberapa pengguna adalah menggunakan autofs, sistem yang tidak membutuhkan perintah mount manual. Perbedaannya dengan supermount adalah media di-mount secara transparan ketika permintaan ke file system dibuat. Cara ini sesuai untuk file system pada server jaringan.

4.2.1 File system dalam platform Linux
        Linux mendukung banyak file system yang berbeda, tapi pilihan yang umum untuk sistem di antaranya adalah keluarga ext* (seperti ext2 dan ext3), XFS, JFS dan ReiserFS

4.2.2 File system dalam platform Mac OS X
        MacOS X menggunakan file system HFS Plus yang merupakan turunan dari Mac OS klasik yaitu. HFS plus adalah file system yang kaya metadata dan case preserve. Karena Mac OS X memiliki root milik Unix, aturan Unix juga ditambahkan dalam HFS Plus. Versi terbaru dari HFS plus menambahkan journaling untuk mencegah kerusakan pada struktur file system dan mengenalkan sejumlah optimasi dalam hal algoritma alokasi dalam usaha untuk memecah file secara otomatis tanpa membutuhkan defragmenter luar. Nama file dapat mencapai 255 karakter. HFS Plus menggunakan pengkodean Unicode untuk menyimpan nama file. Dalam Mac OS X, tipe file dapat diambil dari type code yang disimpan dalam metadata atau nama file. HFS Plus memiliki tiga macam link: Hard Link seperti pada Unix, Link simbolis Unix, dan alias. Alias didesain untuk menangani link ke file asli meski file tersebut telah dipindah ataupun diubah namanya. Alias ini tidak diinterpretasikan dalam file system, tapi pada kode File Manager pada userland. Mac OS X juga mendukung penggunaan File System UFS yang merupakan turunan dari File System Unix BSD.

4.3 File system dalam platform Microsoft Windows
         Microsoft Windows menggunakan file system FAT dan NTFS File System FAT (File Allocation Table) yang didukung oleh semua versi Microsoft Windows merupakan evolusi file system yang digunakan dalam MS DOS. Selama bertahun-tahun, banyak fitur telah ditambahkan dalam pengembangannya, yang terinspirasi dari fitur serupa yang ada pada file system yang dipakai pada Unix. Versi lama dari file system FAT (FAT12 dan FAT16) memiliki keterbatasan dalam memberikan nama file, batasan dalam hal jumlah entri dalam direktori root dalam file system dan batasan jumlah maksimum partisi. Secara spesifik, FAT12 dan FAT16 membatasi nama file hanya sampai 8 karakter dan 3 karakter untuk perluasan. VFAT yang merupakan perluasan dari FAT12 dan FAT16 mulai diperkenalkan padaWindows NT dan berikutnya dimasukkan dalam Windows 95, yang mengijinkan nama file yang panjang. NTFS yang diperkenalkan bersama dengan Wndows NT mengijinkan kontrol berbasis Access Control List. NTFS juga mendukung Hard link, aliran file jamak, indexing atribut, pengecekan kuota, kompresi dan menyediakan mount point untuk file system lainnya. Tidak seperti Sistem Operasi lainnya, Windows menerapkan abstraksi berupa drive letter pada level user untuk membedakan sebuah disk atau partisi dari yang lain. Sebagai contoh, path C:\Windows menunjukkan direktoriWindows pada partisi yang ditunjukkan oleh label huruf C. Drive dalam jaringan juga dapat di-map menjadi drive letter.

4.3.1 Proses pengambilan data
       Sistem Operasi memanggil IFS (Installable File System) manager. IFS kemudian memanggil FSD (File System Driver) yang sebenarnya untuk membuka file yang diminta dari beberapa pilihan FSD yang bekerja untuk File System yang berbeda –NTFS, VFAT, CDFS (untuk drive optikal) dan network drive. FSD kemudian mendapatkan info lokasi kluster pertama dari file pada disk dari FAT, VFAT atau MFT (Master File Table). MFT inilah yang yang memetakan semua file pada disk dan merekan jejak di mana file disimpan.

Sumber:
Wikipedia, http://wikipedia.org

terima Kasih .... Semoga  Bermanfaat ... TECHNOLOGI'S BLOG